LETTICA — JAKARTA – Penjualan mobil di Indonesia dalam tiga bulan awal atau kuartal pertama 2025 turun 4,8 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.
1. Target 900 Ribu
Berdasarkan data wholesales atau pengiriman mobil dari pabrik ke dealer yang dirilis Gaikindo, sebanyak 205.160 unit terdistribusi selama Januari-Maret 2025. Angka tersebut membuat Gaikindo tak ingin memasang target tinggi pada tahun ini.
“Targetnya masih sama, 900 ribu (unit), seperti tahun lalu. Tahun 2025 sampai dengan first quarter kita turun sampai sekitar 4,8 persen. Kita enggak terlalu muluk-muluk, kalau bisa mengulangi sukses 2024 sudah luar biasa,” kata Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi di Jakarta, Rabu (16/4/2025).
Ia menyebutkan, kondisi saat ini belum menentu yang membuat permintaan terhadap mobil baru menurun. Sebagian besar masyarakat Indonesia memilih untuk memenuhi kebutuhan utama mereka.
“Karena terus terang market-nya agak sedikit berat. US Dollar juga sudah menguat tinggi, saya mengkhawatirkan satu step adalah lagi jangan sampai harga mobil ikut naik. Daya beli masyarakat dan minat beli belum ada,” ujarnya.
Yohannes Nangoi juga mengatakan bahwa dolar Amerika Serikat yang semakin menguat membuat nilai rupiah di sejumlah negara ikut melemah. Menurutnya, hal tersebut sangat berpengaruh pada kondisi ekonomi masyarakat.
Kendati begitu, Nangoi melihat industri otomotif Indonesia bisa alami peningkatan dengan hadirnya sejumlah brand baru. Ini juga menunjukkan bahwa pasar otomotif di Tanah Air masih menjanjikan.
Yang menguntungkan masih banyak model-model baru yang datang dengan harga terjangkau. Mudah-mudahan market ini bisa ditutup dengan kondisi tersebut,” ucapnya.