LETTICA — JAKARTA – Sejumlah tokoh alumni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Ciputat menyerukan pentingnya terus merawat dan mengamalkan nilai-nilai HMI untuk memberikan kontribusi nyata kepada umat dan bangsa.
Seruan ini disampaikan saat talkshow dalam acara Halalbihalal Korps Alumni HMI (KAHMI) dan HMI Cabang Ciputat 2025 yang digelar di Wisma Syahida, Kampus II UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Sabtu (10/5/2025).
1. Ada 3 Alumni HMI Ciputat
Ada tiga alumni HMI Cabang Ciputat yang hadir sebagai pembicara dalam talkshow, yakni Ketua Muda Agama Mahkamah Agung RI sekaligus Ketua Umum Ikatan Hakim Indonesia (IKAHI) Yang Mulia Yasardin, Sekretaris Jenderal Palang Merah Indonesia (PMI) yang juga Komisaris PT Freeport Indonesia AM Fachir, anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bekasi Eli Ratnasari. Talkshow dipandu oleh Milastri Muzakkar yang juga alumnus HMI Cabang Ciputat.
Acara Halalbihalal KAHMI-HMI Cabang Ciputat 2025 didukung oleh Yayasan Pengembangan Mahasiswa Insan Cita (YAPMIC), Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Pusat, Bank Syariah Indonesia (BSI), dan PT Aisykar Nusa Autentik Media (Aisykar Indonesia).
Terdapat empat media partner kegiatan halalbihalal ini yakni Media Indonesia, Sindonews, Okezone, dan iNewsid.
2. Perkuat Solidaritas Lintas Generasi
Koordinator Presidium Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Rayon UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Mu’min Roup mengatakan halalbihalal kali ini adalah upaya bagi para alumni untuk kembali menghubungkan dan memperkuat solidaritas lintas generasi, merefleksikan ulang kontribusi dan peran kader dan alumni, dan merayakan kebersamaan agar mengingat kader dan alumni untuk berbuat bagi kepentingan yang lebih besar yakni bangsa, negara, dan masyarakat.
Hal senada disampaikan Ketua Panitia Pelaksana Halalbihalal KAHMI-HMI Cabang Ciputat 2025 Muhtadi.
“Momentum hari ini kita perlu merayakan kegembiraan bersama, mensyukuri setiap pencapaian. Mengapresiasi kader yang konsisten berkontribusi serta terus bangga menjadi bagian dari sejarah KAHMI-HMI Ciputat yang gemilang. Tapi ingat, perayaan ini bukan akhir perjuangan. Inilah awal langkah kita menyatukan kekuatan. Hijau Hitam sebagai atribut kekuatan untuk menyatukan kita semua,” ujar Muhtadi.
Yasardin mengutarakan kebanggaannya pernah berproses di HMI terkhusus HMI Cabang Ciputat. Bagi Yasardin, organisasi inilah yang membentuk karakter dan kepemimpinan yang tak diajarkan secara formal di bangku kuliah. Bahkan karakter yang ditanamkan di HMI menopangnya hingga berkarir sebagai hakim agung Mahkamah Agung RI.
“Saya sangat bangga menjadi bagian dari HMI. Di kampus, tidak ada pelajaran kepemimpinan. Justru melalui organisasi seperti HMI kita belajar banyak hal, terutama soal idealisme,” ujar Yasardin.
Yasardin menekankan, akan ada banyak tantangan ke depan akan semakin kompleks. Oleh karena itu, dia mendorong generasi muda HMI harus membekali diri dengan idealisme dan integritas yang kuat.
“Ke depan tantangannya jauh lebih berat, terutama bagi adik-adik HMI yang masih muda. Jika tidak memiliki idealisme yang kuat, kita bisa larut dalam situasi yang tidak menguntungkan. Isu seperti korupsi, misalnya, membutuhkan langkah nyata dan komitmen tinggi untuk diberantas,” tuturnya.
AM Fachir berpandangan, nilai-nilai HMI Cabang Ciputat telah menjadi fondasi kuat dalam perjalanan kariernya, baik saat menjadi diplomat maupun saat di PMI. Fachir yany mantan Wakil Menteri Luar Negeri RI dan diplomat senior, tiga nilai di HMI yaitu keindonesiaan, keislaman, dan kemanusiaan telah mewarnai karakter dan perjalanan karirnya di dunia diplomasi.
“Dari HMI saya mendapatkan tiga nilai utama yaitu keindonesiaan, keislaman, dan kemanusiaan. Semua itu saya aplikasikan ketika bertugas sebagai diplomat maupun ketika di Palang Merah Indonesia,” kata Fachir.
“Nilai-nilai itu saya bawa untuk mengabdi kepada bangsa,” sambung Fachir.
Eli Ratnasari turut membagikan pengalamannya sebagai alumni HMI Cabang Ciputat. Bagi Eli, nama besar Ciputat masih memiliki daya kejut tersendiri dalam banyak forum.
“Setiap kali saya menyebut berasal dari HMI Ciputat, banyak orang yang kaget. Artinya, Ciputat masih diingat dan dihormati karena nilai-nilainya yang khas,” ungkap Eli.
3. Jadi Kawah Candradimuka
Pernyataan dari para tokoh ini mempertegas bahwa HMI Cabang Ciputat terus menjadi kawah candradimuka bagi lahirnya kader-kader bangsa yang berintegritas, berilmu, dan berkomitmen terhadap nilai-nilai Islam, kemanusiaan, dan kebangsaan.
Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Pilar Saga Ichsan mengamini kontribusi dan peran HMI Cabang Ciputat untuk wilayah yang dipimpinnya. Pilar Saga Ichsan, turut mengapresiasi peran besar HMI dan KAHMI dalam pembangunan daerahnya. Ia menyebut, sejak berdirinya Tangsel 16 tahun lalu, kader dan alumni HMI telah banyak berkontribusi.
“Potensi HMI di Tangerang Selatan sangat luar biasa. Pembangunan kota ini tidak lepas dari kontribusi HMI dan KAHMI,” ungkap Pilar Saga Ichsan saat hadir memberikan sambutan.
Dalam kegiatan ini adanya banyak tokoh yang lahir dari rahim HMI Cabang Ciputat yang turut hadir. Di antaranya yakni Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Tb Ace Hasan Syadzily, Hakim Yustisial Mahkamah Agung RI Ilman Hasjim, Ketua Yayasan Pengembangan Mahasiswa Insan Cita (YAPMIC) sekaligus Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Abuddin Nata, intelektual muslim Amsal Bakhtiar.
Cendekiawan HMI dan Komisaris Utama PT Pelindo Solusi Logistik Fachry Ali (storryteller Mazhab Ciputat), dan intelektual Muda HMI dan Head of MA Program Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) Zezen Zaenal Mutaqin (storryteller Mazhab Ciputat).
Hadir pula alumni HMI Cabang Ciputat lainnya yaitu Ketua DPRD Kota Tangerang Selatan Abdul Rasyid, Ketua DPRD Kabupaten Bekasi Ade Sukron, Ketua Umum Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Muhammad Isnur, pakar politik Adi Prayitno, pakar hukum dan advokat Andi Syafrani, advokat M Ali Fernandez, pakar sosiologi perkotaan, dan lainnya.
Selain itu, turut hadir keluarga dari almarhum Nurcholish Madjid (Cak Nur), keluarga dari almarhum Azyumardi Azra, keluarga dari almarhumah Nurhayati Djamas, keluarga dari almarhum AM Fatwa, dan keluarga dari almarhum Bahtiar Effendy untuk menerima lima penghargaan lifetime achievement bagi lima tokoh tersebut.